Rabu, 17 November 2010

Persib Terbaik Aspek Komersial

Setelah Kompetisi Liga Super Indonesia 2010-2011, PT Liga Indonesia (Liga) menemukan pendapatan tim-tim Liga Super dari aspek komersial mengalami penurunan. Dari 18 peserta, tercatat tiga klub yang memiliki nilai komersial stabil. Mereka adalah Persib, Arema, dan Persipura Jayapura. "Namun, Persib yang memiliki pengelolaan aspek komersial paling bagus," ujar CEO Liga, Joko Driyono di Jakarta, Senin (15/11).

Dalam perhitungan Liga, Persib sudah bisa menutupi setidaknya 50 persen kebutuhan dana mengikuti kompetisi. Hal itu tidak dialami klub-klub lain. Penerimaan Persib dari kontrak eksklusif sponsor utama Honda selama tiga tahun, bisa jadi yang tertinggi di Liga Super. Nilai kontrak per tahun berkisar Rp 8 sampai Rp 9 miliar.

Lalu, Persib memiliki sponsor tambahan dari merek oli Evalube, perusahaan ritel Yomart, apparel Joma. Kemudian, inovasi bisnis ritel yang tengah berjalan adalah adanya produk Persib Phone SkyBee dan Persib-XL. Belum lagi dari penjualan A-board di lapangan yang bisa mencapai Rp 100 juta per pertandingan. Namun, pendapatan dari tiket, Persib masih tergolong rendah karena soal kapasitas stadion. Dari tiket ini, Arema paling tinggi. Mereka bisa memperoleh pendapatan bersih antara Rp 600 juta hingga Rp 800 juta.

"Konsistensi saat ini menjadi milik ketiga klub tersebut. Klub lainnya seperti diam di tempat, stagnan, karena dihadapkan oleh banyak pilihan. Kebanyakan klub tidak bisa menghindari distorsi yang datang dari pihak lain," ujar Joko.

Menurut Joko, khusus Persib masih ada potensi komersialisasi yang bisa berkurang jika Persib tidak bisa mempertahankan prestasinya, serta masalah belum adanya jaminan home ground. "Kepastian home ground ini akan memengaruhi pendapatan dari tiket tentunya. Persib saat ini terancam menggunakan stadion penyangga karena belum ada kepastian Stadion Jalak Harupat yang sedang direnovasi," tuturnya.


Source: PR

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks For Comment